Aneka Ragam Jenis Teh, Minuman Favorit Orang Jepang
Rural Industries Research and Development Corporation (RIRDC) dari Australia mengungkapkan, jumlah teh yang dikonsumsi masyarakat Jepang mencapai kira-kira 80.000 ton per tahun.
Berdasarkan data RIRDC tersebut, Jepang merupakan negara pengkonsumsi teh terbanyak kedua di dunia setelah Cina. Dilaporkan, sedikitnya terdapat 20 jenis teh yang diproduksi di Jepang.
Pada dasarnya, setiap jenis teh di dunia berasal dari satu tumbuhan yang sama, yakni Camellia Sinensis, atau yang dikenal di Indonesia sebagai daun teh. Namun cara memproses daun teh dapat menghasilkan beraneka ragam jenis teh yang berbeda.
-Bancha, terbuat dari daun teh hasil panen kedua, yang dilakukan antara musim panas dan musim gugur. Bagian daun yang digunakan untuk bancha adalah batangnya, sehingga membuat rasanya sedikit pahit dan berwarna kuning.
-Fukamushicha, mendapat namanya yang berarti "dikukus lama", karena proses pembuatannya yang membutuhkan pengukusan hingga 2-3 menit. Fukamushicha memiliki rasa yang kental dan manis.
-Genmaicha, merupakan jenis bancha yang ditambahkan campuran butiran beras yang dibuat menjadi berondong (genmai). Genmaicha memiliki wangi aroma beras, dan rasa yang ringan, membuatnya cocok diminum setelah makan masakan berminyak.
-Gyokuro, yang mendapat namanya karena warnanya yang hijau muda, merupakan teh kelas atas yang diolah dengan cara khusus. Menjelang musim panen, daun teh ini dilindungi dari sinar matahari menggunakan irisan bambu selama dua minggu. Perlindungan ini membuat daun menghasilkan lebih banyak klorofil, sehingga mencegah perubahan zat theannin (pembuat rasa manis) menjadi tannin (pembuat rasa pahit).
Gyokuro memiliki rasa manis dan aroma yang harum.
-Houjicha, dibuat dengan cara mengoseng bancha diatas penggorengan atau dipanggang didalam oven. Proses pemanggangan ini membuat Houjicha memiliki rasa asap dan sama sekali tidak pahit.
Houjicha memiliki kadar kafein terendah dibandingkan teh yang lain, membuatnya cocok diminum setelah makan malam.
-Kukicha, dikenal juga sebagai "teh ranting", karena terbuat dari bagian ranting dan batang daun teh. Dalam proses pembuatannya, kukicha dikukus dalam air bersuhu 70-80 derajat Celsius selama kurang dari satu menit. Kukicha memiliki rasa yang manis dan ringan, cocok diminum di pagi hari.
-Matcha, dibuat dengan proses yang sama dengan gyokuro, yakni dilindungi dari sinar matahari, sehingga rasanya pun manis. Namun berbeda dengan gyokuro, dalam pembuatan matcha, bagian urat dan tangkai daun dipisahkan, dan sisa daun ditumbuk menjadi bubuk halus. Matcha yang biasa digunakan dalam upacara teh Jepang, juga memiliki aroma yang harum, sehingga sering digunakan sebagai perasa untuk berbagai jenis makanan.
-Sencha, adalah teh yang paling sering diminum di Jepang, yakni mencapai 80 persen dari total konsumsi. Sencha terbuat dari bagian pucuk daun teh hasil panen pertama dan kedua. Proses pembuatannya yang hanya dikukus secara singkat membuat rasa daunnya tetap tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar